Kerajaan Majapahit

 
sumber : wikipedia
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya dengan bantuan Arya Wiraraja, setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang dengan bantuan tentara Mongolia, dan setelah membinasakan tentara Mongolia yang kena tipu muslihat Raden Wijaya. Perkembangan masyarakat, perkembangan kebudayaan, dan perkembangan pemerintahan masa Kerajaan Majapahit terbilang sangat maju, bersamaan dengan kebesaran Kerajaan Majapahit itu sendiri.
Raja-raja yang pernah memerintah di Majapahit adalah sebagai berikut.
a. Raden Wijaya (1293-1309 M)
Raden Wijaya dinobatkan sebagai Raja Majapahit yang pertama pada tahun 1293 M. Dari istrinya yang bernama Dara Petak, Raden Wijaya mempunyai anak bernama Jayanegara (Kalagemet). Sedang perkawinan Raden Wijaya dengan Gayatri, lahir Tribhuwanatunggadewi (Bhre Kahuripan) dan Pujadewi Maharajasa (Bhre Daha). Keturunan dari Gayatri inilah yang melahirkan raja-raja di Majapahit.
b. Jayanegara (1309-1328 M)
Pada masa pemerintahannya banyak muncul pemberontakan. Paling berat adalah pemberontakan Kuti (1319) Yang hampir meruntuhkan Majapahit. Kuti berhasil menduduki ibukota Majapahit dan Jayanegara menyingkir ke Bedander. Namun akhirnya pemberontakan dapat dipadamkan dan Jayanegara dapat diselamatkan oleh Pasukan Bhayangkari di bawah pimpinan Gajah Mada.
Atas jasanya ini Gajah Mada diangkat sebagai patih di Kahuripan pada tahun 1321, lalu sebagai Patih di Daha pada tahun 1323. Pada tahun 1328, Jayanegara wafat karena dibunuh oleh Tabib Tanca. Pemberontakan inipun dapat dipadamkan oleh Gajah Mada dan Tabib Tanca dibunuh.
c. Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani (1328-1350 M)
Raja Jayanegara tidak mempunyai keturunan. Ia digantikan oleh adik perempuan dari ibu yang berbeda (Gayatri), yaitu Bhre Kahuripan yang dinobatkan menjadi Raja Majapahit Dengan gelar Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani. Ia memerintah bersama suaminya Bhre Singasari, dan dibantu Patih Gajah Mada.
Dalam Kitab Negarakertagama, antara lain dijelaskan bahwa pada masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi, telah terjadi pemberontakan Sadeng dan Keta pada tahun 1331, namun dapat ditumpas oleh Gajah Mada. Kemudian Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit.
Pada tahun 1350, Tribhuwanatunggadewi menyerahkan kekuasaan Kerajaan Majapahit kepada anaknya yang bernama Hayam Wuruk.
d. Hayam Wuruk (1350-1389 M)
Hayam Wuruk diserahi tahta Kerajaan Majapahit dengan gelar Sri Rajasanegara. Saat itu ia masih berusia 16 tahun. Dalam Menjalankan pemerintahan, Hayam Wuruk Didampingi Mahapatih Gajah Mada, yang menjalankan Pemerintahan sipil dan militer secara lengkap.
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya ketika rajanya Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Saat itu wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh nusantara, termasuk Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Pengaruhnya bahkan sampai ke Filipina Selatan, Thailand (Champa), dan Indocina.
Peninggalan Hayam Wuruk yang berupa candi adalah Candi Penataran, Candi Sawentar, Candi Sumber Jati (di daerah Blitar), Candi Tikus di Trowulan, Candi Jabung didekat Kraksaan, Candi Tlagawangi dan Candi Surawana di dekat Pare, Kediri. Peninggalan berupa kesusastraan, yaitu Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca, berisi  sejarah Kerajaan Singosari dan Majapahit sampai masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Karya sastra lain, yaitu Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular.
Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran sejak meninggalnya Mahapatih Gajah Mada pada 1364 dan meninggalnya Hayam Wuruk pada 1389. Di samping itu, juga terjadi  perang saudara yang terkenal dengan nama Perang Paregreg.
Ranawijaya merupakan raja Majapahit terakhir yang gagal mengembalikan Majapahit pada kejayaannya. Banyak raja-raja taklukan di bawah Majapahit yang melepaskan diri. Di samping itu, pengaruh agama Islam mulai berkembang di pesisir utara Pulau Jawa, yang diikuti dengan berkembangnya Kerajaan Demak yang beragama Islam. Banyak pejabat Demak keturunan Majapahit yang sudah memeluk agama Islam.

sumber : http://pendidikanmerahputih.blogspot.com

0 Response to "Kerajaan Majapahit"

Posting Komentar